Aqiqah Madinah – Salah satu hal yang sering dilakukan bayi baru lahir selain tidur terus yaitu kentut alias buang gas. Bahkan, bayi yang berusia 2-3 bulan bisa buang gas hingga 13-21 kali dalam sehari, loh! Pada kebanyakan kasus, hal ini masih terbilang normal dan tidak membahayakan, kok!
Meski begitu, kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada perut bayi. Terlalu sering kentut juga bisa membuat bayi rewel dan menangis terus karena merasa tidak nyaman.
Jadi, yuk, ketahui penyebab bayi sering kentut dan cara mengatasinya kalau-kalau kondisi ini terjadi pada si Kecil!
Apa Penyebab Bayi Kentut Terus?
- Bayi Menelan Banyak Udara
- Habis Menangis
- Bayi Sedang Sembelit atau Diare
- Mencoba Makanan Baru
Kentut pada Bayi yang Harus Diwaspadai!
Meskipun sering kentut umumnya normal, Ayah dan Bunda perlu berjaga-jaga jika bayi keseringan buang gas disertai dengansalah satu atau lebih dari kondisi ini:
• Bayi rewel dan menangis terus-menerus sampai tidak bisa dikendalikan.
• Bayi tidak buang ar besar dalam waktu yang lama.
• Ada darah dalam feses bayi.
• Bayi muntah,
• Bayi demam.
• Bayi mengeluarkan feses yang lebih banyak
• Bayi mengalami penurunan berat badan.
• Bayi sembelit atau susah buang air besar.
• Bayi tidak mau menyusu atau makan.
Segera bawa si Kecil ke dokter spesialis anak jika Ayah dan Bunda melihat satu atau lebih gejala di atas, ya! Pada kondisi yang jarang terjadi, salah satu atau lebih gejala di atas menunjukkan adanya gangguan pencernaan yang serius dan membutuhkan penanganan dari dokter.
Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut
1. Pastikan Posisi Menyusu Sudah Tepat
Salah satu cara mengatasi bayi sering kentut yaitu dengan memastikan proses pelekatan bayi saat menyusui sudah tepat.
Caranya dengan memposisikan kepala si Kecil sedikit lebih tinggi dari perutnya untuk memudahkan ASI masuk ke dalam perut dengan lancar sehingga tidak banyak udara yang masuk.
Pastikan juga mulut si Kecil menempel penuh pada area melingkar kecil berwarna lebih gelap pada payudara (areola) Bunda, diikuti perut bayi yang menghadap langsung dengan perut Bunda.
Posisi ini dapat membantu si Kecil menerima ASI secara baik, sehingga perut kembung pada bayi dan bayi kentut terus dapat dihindari.
2. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu
Sendawa dapat membantu mengurangi gas yang ada di dalam perutnya, Bun. Jadi, cobalah untuk memposisikan bayi berdiri dengan posisi kepala di bahu Bunda.
Kemudian, tepuk-tepuk lembut punggungnya secara perlahan dengan frekuensi tertentu. Lakukan langkah ini setiap kali Bunda selesai memberikan susu pada bayi, ya.
3. Gerakkan Kaki Bayi Seperti Sedang Bersepeda
Pertama-tama, baringkan si Kecil dalam posisi telentang. Selanjutnya, angkat dan gerakkan kaki bayi memutar ke arah perut seperti sedang mengayuh sepeda.
Bunda juga bisa mendorong perlahan lutut bayi hingga ke arah perutnya, kemudian tahan selama 10 detik, lalu lepaskan dan luruskan kakinya. Ulangi beberapa kali sampai bayi buang angin. Cara ini dapat membantu mendorong udara keluar yang terperangkap di dalam perut.
4. Pijat Perut Bayi
Memijat area perut bayi dapat membuatnya lebih rileks dan nyaman, loh. Tak hanya itu, pijat bayi juga bisa membantu meredakan perut kembung sehingga membuatnya jadi lebih sering buang gas.
Untuk melakukan langkah ini, Ayah dan Bunda bisa menekan perut bayi secara perlahan dengan gerakan memutar untuk membantu mengeluarkan gas berlebih.
5. Lakukan Tummy Time
Tummy time berguna untuk meningkatkan kemampuannya bergerak, sehingga gas tidak terperangkap di dalam perut. Akan tetapi, beberapa bayi ada yang mengalami gumoh jika langsung tengkurap setelah menyusu atau makan.
Maka itu, Ayah dan Bunda perlu menunggu setidaknya 20-30 menit terlebih dulu sebelum melakukan tummy time. Pastikan Ayah dan Bunda mengawasi si Kecil saat ia sedang tummy time, ya.
Sumber: Prenagen
Penulis: Aisyah