Aqiqah Madinah – Mengenalkan kisah-kisah agama Islam kepada anak-anak sejak dini sangat penting. Salah satu kisah yang mengagumkan adalah kisah Isra Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW.

Bercerita kepada anak-anak memerlukan gaya yang berbeda, agar mereka dapat memahaminya dengan baik. Berikut adalah ringkasan cerita Isra Mi’raj yang disesuaikan untuk anak-anak.

Orang tua dapat membacakan cerita ini kepada anak-anak mereka ketika memperingati Isra Mi’raj. Dengan suara yang lembut, mereka dapat mengumpulkan anak-anak untuk mendengarkan cerita ini.

“Nak, bayangkan ketika kita bepergian di malam hari, melihat bintang-bintang di langit gelap, dan terbang melintasi bulan. Bayangkan betapa menakjubkannya berpindah dari satu tempat ke tempat lain hanya dalam beberapa langkah. Dahulu, Ayah dan Bunda juga sering membayangkan hal yang sama, seperti memiliki sayap dan terbang ke tempat lain tanpa ragu.”

“Nak, pernahkah kamu membayangkan bertemu Nabi atau bahkan Allah SWT? Bagaimana rasanya jika kita bisa bertemu keduanya dalam sekejap?”

Inilah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi’raj. Meskipun tidak memiliki sayap, beliau melakukan perjalanan ajaib dari satu tempat ke tempat lain, bahkan naik ke surga.

Allah memilih Nabi Muhammad SAW karena alasan-alasan khusus. Melalui perjalanan ini, beliau mengalami berbagai keajaiban dan rahmat Allah, yang membimbing umat manusia ke jalan yang lurus.

Isra dan Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang menghubungkan Nabi Muhammad SAW dengan asal usul shalat lima waktu. Perjalanan dimulai ketika beliau melihat ke bawah dan menyadari betapa jauhnya dia dari bumi, tetapi beliau tidak merasa takut karena menyadari ini adalah perjalanan yang diberkahi dengan pelajaran khusus dari Allah SWT.

Ketika turun kembali ke bumi, Nabi Muhammad menyadari bahwa dia telah mencapai Masjidil Aqsa di Yerusalem, di mana semua nabi menunggunya untuk memberikan ajaran agama Allah sebelum beliau diangkat.

Mereka saling bertemu dan Nabi memimpin mereka dalam shalat. Kemudian, Malaikat Jibril menawarkan dua gelas untuk diminum, satu berisi susu dan satu berisi anggur. Nabi Muhammad memilih susu, menunjukkan pilihannya untuk yang baik dan murni, bukan minuman lain yang dilarang di bumi.

Tapi, perjalanan belum berakhir. Saatnya naik ke surga. Malaikat Jibril memimpin Nabi Muhammad ke surga, di mana beliau bertemu dengan para nabi lain di setiap tingkatan dan mereka saling bertukar salam. Ayah Bunda membayangkan betapa menakjubkannya sebuah perjalanan, mengingat tingkat langit yang berbeda saat bepergian di malam hari.

Selanjutnya, mereka tidak lagi di bumi, tetapi di tempat khusus ini hanya untuk orang percaya, hanya orang baik yang berhak masuk surga, sesuai keputusan Allah. Tepat di atas, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang bersandar di Pohon Kecapi. Pohon ini dikatakan sebagai akhir dari pengetahuan duniawi dan itu mengingatkan kita betapa hanya Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu yang perlu diketahui tentang alam semesta. Lalu, Nabi bertemu dengan Allah SWT.

Setelah bertemu Allah SWT, Nabi Muhammad diwajibkan untuk menunaikan 50 shalat setiap hari. Nabi Muhammad memutuskan untuk bernegosiasi untuk mendapat pengurangan dari Allah SWT. Allah SWT mengurangi lima sholat, menjadi 45 sholat, tetapi Nabi Musa menasehati untuk terus meminta lebih sedikit. Setelah mendapatkan saran dari Nabi Musa, jumlahnya dikurangi menjadi lima shalat. Oleh karena itu, saat ini rukun Islam kedua kita adalah shalat lima waktu. Itulah sebabnya kita harus berusaha sebaik mungkin untuk selalu melaksanakan shalat lima waktu tepat waktu. Karena Nabi Muhammad telah berusaha keras membantu kita mendirikan shalat yang jumlahnya sedikit, dan tentu saja Allah dengan segala keagungan-Nya, mengizinkannya.

Ketika kembali ke Makkah, Nabi Muhammad menceritakan peristiwa Isra Mi’raj kepada orang-orang, meskipun tidak semua orang percaya. Beliau diejek dan diganggu dan disebut orang gila, tetapi yang mengejutkan mereka, Nabi Muhammad dapat menjawab pertanyaan mereka tentang Yerusalem dan kafilah yang dia lewati tiba saat dia memberi tahu mereka. Namun, orang-orang kafir menolak untuk mempercayainya dan terus menyangkal peristiwa ajaib ini. Dan beliau terus menjalankan tugasnya dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati.

Ingatlah nak, tidak mudah bagi Nabi Muhammad SAW saat dia menyebarkan Islam.  Dan insya Allah, Allah SWT akan selalu memberi kita teman – teman baikyang akan mendukung, menjaga dan selalu mengingatkan kita bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika Allah bersama kita.

Peristiwa Isra Mi’raj adalah kisah yang indah untuk diingat dan menjadi pengingat bagi kita semua akan kebesaran Allah SWT serta kesabaran dan keteguhan hati Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam.

Sumber gambar: fimela.com

Penulis: Elis Parwati