Aqiqah Madinah – Berdasarkan laman National Health Service, keju bisa menjadi bagian dari makanan yang sehat dan seimbang untuk bayi.
Makanan padat ini mengandung kalsium, protein, dan vitamin. Dari kandungan zat gizinya yang melimpah, keju dapat memberikan banyak manfaat untuk bayi! di antaranya yaitu sebagai berikut!
- Kaya Gizi untuk Pertumbuhan Bayi
Keju kaya akan nutrisi yang menyehatkan si Kecil. Adapun nutrisi yang terkandung dalam keju menurut situs Panganku yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan RI, di antaranya:
- Air: 38.5 gram
- Energi: 326 kilokalori
- Protein: 22.8 gram
- Lemak: 20.3 gram
- Karbohidrat: 13.1 gram
- Vitamin C: 1 milligram
- Kalsium: 777 milligram
- Fosfor: 338 milligram
- Besi: 1.5 milligram
- Natrium: 1,410 milligram
- Kalium: 82.7 milligram
- Tembaga : 0.03 milligram
- Seng : 3.1 milligram
- Retinol (vitamin A): 227 mikrogram
- Beta-karoten : 128 mikrogram
- Thiamin (vitamin B1): 0.01 milligram
- Riboflavin (vitamin B2): 0.37 milligram
- Niasin (Niacin): 0.1 milligram
- Vitamin C (vitamin C): 1 milligram
- Menguatkan Tulang
Keju mengandung kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang bayi. Oleh karena itu, memberikan keju sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) di tahun pertamanya merupakan hal yang tepat.
Pilih keju yang memiliki tekstur lembut, tidak berbau, dan tidak lengket, ya. Selain kalsium, beberapa jenis keju juga diperkaya dengan vitamin D. Zat gizi ini sangat penting untuk membantu menyerap kalsium jadi lebih optimal. Dengan begitu, vitamin D dan mineral bisa mengoptimalkan kekuatan dan pertumbuhan sistem kerangka bayi.
Nah, kondisi tulang yang kuat dapat mendukung pertumbuhan si Kecil, mulai dari tengkurap, duduk, merangkak, hingga berjalan nantinya.
- Menjaga Kesehatan Gigi
Mengonsumsi keju secara rutin ternyata dapat mendukung pertumbuhan gigi si Kecil. Ini karena kandungan kalsium, vitamin D, dan fosfor dalam keju semuanya berperan penting dalam pembentukan serta pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi si Kecil.
Berdasarkan penelitian pada tahun 2013 menyebutkan, bahwa mengunyah keju yang disajikan sebagai finger food juga bantu meningkatkan produksi air liur dalam mulut bayi, yang berfungsi membersihkan sisa-sisa gula, bakteri dan asam yang dapat merusak giginya, loh!
- Menjaga Pembuluh Darah Tetap Sehat
Para ilmuwan mengemukakan bahwa keju memiliki kandungan antioksidan yang dapat melindungi efek negatif natrium yang merusak pembuluh darah, setidaknya dalam jangka pendek.
Kapan Bayi Boleh Makan Keju?
Jika Ayah dan Bunda mau mulai mengenalkan keju pada si Kecil, sebaiknya tunggu dulu sampai usianya sudah lewat dari 6 bulan, ya.
Sebagian besar bayi diperbolehkan makan keju asalkan usianya sudah lebih dari 6-8 bulan. Sumber yang lain mengatakan bahwa Ayah dan Bunda sebaiknya perlu menunggu sampai bayi berusia antara 7-10 bulan jika ingin memberikan keju.
Keju yang Bagus untuk Bayi
Keju yang bagus dikonsumsi oleh bayi adalah keju penuh lemak yang sudah dipasteurisasi. Sebagai permulaan, Bunda bisa memulai memberikan keju dengan varietas yang lebih ringan sebelum beralih ke keju yang lebih kuat. Agar lebih jelas, berikut merupakan jenis keju yang aman untuk Ayah dan Bunda berikan pada bayi:
- Keju cheddar (ringan).
- Keju mozzarella.
- Keju parmesan.
- Krim keju.
Si Kecil sebaiknya mengonsumsi keju yang tinggi lemak dan rendah natrium, ya. Karena, bayi masih membutuhkan asupan lemak sehat dalam jumlah yang cukup untuk membantu proses tumbuh kembangnya.
Resep MPASI Olahan Keju untuk Bayi
Cara paling sederhana untuk memasukkan keju ke dalam makanan bayi yaitu menambahkannya sebagai topping. Ayah dan Bunda bisa taburkan parutan keju di atas bubur alpukat atau panekuk pisang.
Sumber: Mooimom
Penulis: Aisyah