Aqiqah Madinah – Banyak sekali sikap dan sifat teladan yang baik dari Rasulullah SAW yang bisa diaplikasikan oleh para orang tua dalam mendidik anaknya. Sebab, teladan yang baik dari orang tua memiliki peran yang penting untuk membantu pembentukkan karakter anak yang baik pula.

Melansir dari Khazanah Republika yang mengutip buku karya Adil Fathi Abdullah yang berjudul “Menjadi Ayah yang Sukses”, ketika Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah, dia tidak dapat menerangkan akhlak beliau selain ungkapan, “Akhlak beliau adalah Al-Quran.”

Bahkan dalam surah Al-Qalam ayat 4, Allah berfirman,

“Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Karena Tuhanmu yang mendidikmu dengan akhlak al-Qur’an.”

Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang benar-benar memiliki budi pekerti yang agung. Bahkan ada empat sifat yang melekat pada diri Rasulullah, yaitu :

  1. Shidiq (jujur)
  2. Amanah (dapat dipercaya)
  3. Tabligh (menyampaikan amanah), dan
  4. Fathanah (cerdas).

Seorang anak pada hakikatnya akan banyak mempelajari sebagian besar nilai-nilai akhlak dari orang-orang yang ia kagumi, salah satunya orang tuanya di rumah. Oleh sebab itu, orang tua hendaknya bersikap lemah lembut dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Rasulullah SAW sangat menganjurkan seluruh umatnya agar berperilaku lemah lembut kepada keluarga dan anak-anaknya.

Rasulullah bersabda, “Jika Allah SWT menghendaki kebaikan bagi suatu keluarga, Dia menumbuhkan kelembutan pada diri mereka” (HR Abi ad-D Dunya).

Dalam Riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda, “Hendaknya kamu bersikap lemah lembut, kasih sayang, dan hindarilah sikap ke ras dan keji.” (HR Bukhari).

Banyak ayat dan hadis yang memuji sifat lemah lembut. Allah dalam firman-Nya berkata, “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS Ali Imran:159).

Dalam berikhtiar untuk mendidik anak tentu sangat diperlukan kesabaran yang berkali-kali lipat lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan hal lain. Karena setiap anak memiliki karakter yang tidak sama. Di sini, Rasulullah juga menekankan bahwa kekuatan mental lebih penting daripada kekuatan jasmani.

Rasulullah bersabda, “Yang namanya kuat itu bukan dengan gulat. Orang yang kuat adalah orang yang sanggup mengendalikan diri ketika marah” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Masya Allah, semoga kita dijadikan orang tua yang dapat meneladani sikap dan sifat lemah lembut Rasulullah SAW. Aamiin.

Sumber gambar: Pixabay

Penulis: Elis Parwati